Anak itu Amanah: Ahmad Zaki Yahya

Qowim Musthofa
2 min readDec 5, 2018
Photo by Lina Trochez on Unsplash

Ia adalah anak pertama saya, laki-laki. Lahir Selasa, 17 Juli 2018 pukul 00.30 di Rumah Sakit Panembahan Senopati. Ahmad Zaki Yahya.

Saya tahu ia adalah laki-laki ketika tujuh bulan dalam kandungan. Saat itu saya bersama istri sengaja ke Rumah Sakit untuk USG (ultrasonografi), dokter Yuane bilang ia seorang laki-laki sambil diperlihatkan alat kelaminnya “Wah, cowok ini, jagoan” kata dokter, kami tersenyum, alhamdulillah.

Kondisinya sehat, berat dan panjang ideal sesuai dengan standard 7 bulan kehamilan.

Sebelumnya, pada kehamilan bulan keempat, istri saya pulang ke rumahnya, katanya mau tirakat untuk jabang bayi. Ia berpuasa 40 hari, mengkhatamkan Al-Qur’an satu hari satu khataman selama berpuasa.

Amalan tersebut dilakukan karena ibunya dulu, alias mertua saya juga melakukan hal yang sama. Alhasil saya di Bantul sendirian menduda selama 40 hari.

Kata istri, setelah pulang dari tirakat matangpuluh, jika jabang bayi adalah laki-laki, ia ingin memberi nama anaknya Yahya. Saya sepakat saja, karena tidak meragukan nama itu.

Nama Yahya, kata istri saya ketika membaca surat Maryam tepat pada ayat “Ya Yahya Khudzil kitaba biquwwah…” ia senyum-senyum sendiri dan merasa bahagia.

--

--

Qowim Musthofa

Mengajar di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Yogyakarta. Narablog di qowim.net