Menyusun Jadwal — Lagi
#52 karena gagal lagi, ya disusun lagi…
Hari ini banget…
Ya, tadi pagi, seingat saya untuk ketiga kalinya saya menyusun ulang jadwalnya Yahya, anak saya yang pertama.
Anak saya yang pertama berusia 6 tahun, ia sudah lulus sekolah di tingkat Taman Kanak-kanak selama 2 tahun. Tahun 2024 ini seharusnya ia sekolah dasar, tapi ia urung. Ya, dan saya tawarkan belajar di rumah.
Dia berkenan.
|| Belum jadi anggota Medium? Baca versi tulisan gratis ini.
Sebulan pertama aman-aman saja, tapi ini sudah bulan ke tiga di rumah. Dan, ada saja masalah yang merintangi. Jika melihat polanya hanya ada dua alasan; bosan tak punya teman dan saya yang tak konsisten.
Kebosanan dia akan datang ketika sudah pukul 07.00 pagi, teman-temannya sudah pada sekolah dan dia merasa kesepian di rumah. Pelampiasannya adalah jajan dan menonton YouTube, ya meskipun sudah saya batasi dalam sehari hanya boleh 40 menit.
Jadwal kegiatan yang sudah disepakati rasanya hanya bertahan beberapa minggu saja.
Ditambah lagi asalan kedua yaitu saya yang tidak konsisten. Setiap pagi seharusnya saya menemani dia belajar, namun kadang memang keadaan tak bisa diajak kompromi.