Teman Kecil

#65 Selama masih hidup, bukankah itu sebuah kesempatan dan tempat bertumbuhnya harapan-harapan?

Qowim Musthofa
3 min read1 day ago
Photo by Eelco Böhtlingk on Unsplash

Saya ingat pernah berkelahi dengan salah satu teman ketika pulang dari masjid. Di depan halaman masjid saya ditinju bagian dada sebelah kiri dan saya langsung terkapar sebelum bisa membalas.

Kalimat di atas adalah poin ke-6 dari cerita saya tentang Menggali ingatan bersiap menghadapi kenangan yang saya terbitkan pada 9 Oktober 2024.

Saya lupa kejadian itu di tahun berapa, yang bisa saya ingat adalah kira-kira ketika duduk di bangku 4 atau 5 di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sekolah kami mengadakan pelatihan tilawah bersama di masjid dan semua murid wajib mengikutinya. Kebetulan, salah satu warga di desa kami adalah seorang qari internasional yang bernama Ustaz Solihul Hadi.

Belum menjadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Ekstra kurikuler tilawah itu dilaksanakan sepekan sekali setelah salat asar. Serambi masjid Darussalam seingat saya penuh oleh siswa-siswi MI Tarbiyatus Shibyan-Banat.

Selesai latihan tilawah pukul 17.00 dan kami beramai-ramai menuruni tangga masjid dengan berisik. Pada saat saya turun, entah apa yang saya lakukan tiba-tiba teman saya menyenggol dan mengajak saya berkelahi. Terus terang waktu itu saya takut, ia…

--

--

Qowim Musthofa

Mengajar di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Yogyakarta. Narablog di qowim.net