Duolingo Math Menyelamatkan Saya dari Kebuntuan

#62 Homeschooling yang melelahkan tapi harus tetap berjalan

Qowim Musthofa
2 min read4 days ago

--

Photo by Jessica Lewis 🦋 thepaintedsquare on Unsplash

Tiap hari Rabu, jadwal Yahya adalah belajar matematika. Pengetahuannya tentang matematika di usia 6 tahun ini cukup lumayan. Paling tidak, dulu ketika saya berusia 6 tahun masih belum bisa penjumlahan bilangan puluhan.

Tapi, Yahya sudah bisa. Lumayan bagi saya, bukan?

Pagi itu dia sudah terlihat bosan, keningnya berkerut dan kedua bibirnya mecucu ketika ia mendengar Matematika. Ia benar-benar tidak mau belajar Matematika dan memilih berbaring di kamarnya.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

“Nggak mau, sulit.” itu kata yang sering diulang-ulang. Beberapa kalimat motivasi saya tidak bisa mengubah pikirannya. Saya akui memang dia agak pesimistis ketika mencoba hal-hal yang baru.

Dan, saya jengkel. Tentu.

Selang beberapa saat saya teringat aplikasi yang saya gunakan untuk belajar bahasa Inggris; Duolingo. Saya sudah menggunakannya sejak Covid-19 merajalela di tahun 2022.

Di aplikasi itu ada kursus matematika yang bisa diambil secara gratis. Tanpa pikir panjang saya mengatakan kepada Yahya “Yuk main gim aja, tapi gim matematika.”

--

--

Qowim Musthofa

Mengajar di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Yogyakarta. Narablog di qowim.net